Daya Tawar Pekerja Asing di Tiongkok/Cina

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam memproyeksikan arah karir di Tiongkok adalah signifikansi daya tawar dan daya saing kita sebagai orang asing. Dengan banyaknya populasi dan angkatan kerja yang mereka miliki, hal ini juga akan menyebabkan persaingan dalam mendapatkan peluang pekerjaan semakin menantang.

Sebagai orang asing di Tiongkok, paling tidak kita juga perlu memerhatikan beberapa hal, antara lain; Pertama, sektor yang akan ditekuni untuk pilihan karir. Hal ini penting mengingat selain kemampuan utama kita dalam segi kompetensi inti, kemampuan berbahasa Mandarin, maupun soft skills lain yang kita miliki, pemilihan sektor maupun peran dalam suatu perusahaan untuk arah karir kedepan sangat perlu untuk dipahami. Peran-peran seperti akuntansi, personalia (HRD), atau hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang berkaitan dengan birokrasi agaknya kurang umum untuk menjadi pilihan bagi orang asing sebagai arah menekuni karir. Di lain sisi hal-hal yang berkenaan dengan perdagangan, bisnis, hukum (bisnis), guru (bahasa Inggris, terutama) maupun keahlian-keahlian lain yang mereka butuh untuk merekrut orang asing, bisa dicoba dan diusahakan. Terlebih bila kita sudah memiliki pengalaman pekerjaan yang banyak di Indonesia maupun pengalaman bekerja di luar negeri sebelumnya, maka kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih besar.

Adapun terkait dengan sektor, menurutku yang paling umum tidak jauh seputar perdangangan dan TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi). Hal-hal yang seputar dengan clearance barang, aktivitas ekspor-impor sangat membutuhkan orang asing yang mengetahui kondisi teknis/pasar lebih baik dari orang Tiongkok. Sejurus, hal-hal yang berkenaan dengan penerjemahan dokumen juga menjadi salah satu sektor yang juga menjadi tujuan dari pengembangan karir para pekerja asing.

Sektor TIK merupakan sektor yang tidak akan berhenti untuk terus berkembang. Tiongkok merupakan negara dengan ratusan bahkan ribuan entitas bisnis baik itu yang bersifat start-up atau sudah eksis sekian lama yang bergerak di bidang TIK. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melihat sektor ini adalah, kondisi pasar atau persaingan bisnis di dalam negeri Tiongkok sangatlah jenuh (atau biasa disebut saturated). Hal ini tidak lain dikarenakan banyaknya populasi dan kebisaan orang-orang yang secara sederhana dapat dikatakan sama. Hampir semua orang bisa melakukan coding, analisis data, dan kemampuan-kemampuan lain yang berhubungan dengan pemrograman. Dengan begitu, daya tawar kita sebagai orang asing adalah bisa dengan kemampuan yang sudah banyak orang miliki, maupun hal lain yang berhubungan dengan apa yang paling kita ketahui: pasar. Banyaknya entitas bisnis yang bergerak dalam bidang TIK seperti toko online, jasa perjalanan online, jasa pembayaran online, jasa pendidikan, konsultasi online dan sebagainya juga memberikan kesempatan bagi para orang asing untuk memasuki dunia kerja di Tiongkok.

Ada satu hal yang perlu diketahui mengenai sektor pekerjaan di Tiongkok. Permintaan mengenai guru atau pengajar Bahasa Inggris sangatlah banyak, banyak sekali. Biasanya gaji yang ditawarkan oleh para pencari tutor/pengajar Bahasa Inggris di Tiongkok bisa sampai menyentuh angka (setara dengan)  30 juta Rupiah per bulannya. Namun, umumnya permintaan akan tutor/pengajar Bahasa Inggris merupakan bagi mereka yang ber-ras kulit putih/caucasian. Tidak peduli apakah kita memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang setara maupun mendekati setara dengan orang-orang yang notabenenya berasal dari Amerika Serikat dan Eropa, permintaan yang datang spesifik hanya untuk mereka yang ber-Kulit Putih. Alasan dibalik dari permintaan yang cukup “diskriminatif” ini juga tidak ada latar belakang yang jelas. Namun, memang orang-orang Kulit Putih lebih diminati dibandingkan tutor/pengajar dari ras/negara lainnya.

Hal yang serupa juga banyak terjadi ketika berbicara mengenai peluang-peluang pekerjaan lain. Orang-orang Tiongkok memang lebih menggandrungi orang Barat ketimbang yang terlihat “non-Barat”. Bahkan banyak dari mereka tidak terlalu menyukai orang kulit hitam walalupun memiliki kewarganegaraan yang sama dengan orang Kulit Putih tersebut. Hal-hal yang berkenaan dengan investasi, perdagangan, pariwisata, penerjemah memang banyak mencari orang Kulit Putih serta-merta agar terlihat “beda” dan memiliki kesan “internasional” karena memiliki potret orang-orang Kulit Putih di dalamnya. Sehingga ketika mereka melakukan dokumentasi atau penggunaan media-media iklan untuk penyebaran ke pihak luar, perusahaan-perusahaan dengan potret orang Kulit Putih merasa bahwa perusahaan mereka lebih mampu untuk melakukan sesuatu. Sedikit konyol memang.

Konsentrasi lokasi-lokasi yang menjadi tujuan utama dari para pekerja asing (Kulit Putih) adalah kota-kota besar/kota-kota Tier 1. Hong Kong juga termasuk dari salah satu tujuan favorit para pekerja kerah putih dari Barat dikarenakan kemudahan untuk mendapatkan visa bekerja. Di Tiongkok daratan sendiri kota-kota seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen masing merupakan kota-kota favorit untuk bekerja untuk kalangan mereka. Dengan mengetahui hal ini kita dapat mengetahui lebih banyak mengenai kondisi riil yang ada dan menyiapkan persiapan yang lebih guna berhasil merangsek jenuhnya pasar tenaga kerja di Tiongkok.

Kedua, hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai arah penekunan karir di Tiongkok adalah penentuan tempo pekerjaan atau karir. Paling tidak ada dua perspektif yang bisa digunakan dalam memandang hal ini. Perspektif dimana kita belum pernah datang ke Tiongkok dan perspektif dimana kita sudah pernah tinggal dalam kurun waktu tertentu sebelumnya. Ketika kita belum pernah datang ke Tiongkok, istilahnya out of the blue, maka sesungguhnya yang bisa aku sarankan adalah untuk tidak terlalu memiliki ekspektasi yang terlalu banyak. Selain dengan hal-hal yang berkenaan dengan kemampuan berbahasa Mandarin dan familiaritas kita dengan lingkungan lokal, perekrutan orang asing ketika kita tidak berada di Tiongkok sangatlah jarang. Kecuali kita memang sedang ditugaskan oleh perusahaan atau ikatan kedinasan yang memungkinkan kita bekerja di Tiongkok tanpa perlu melewati proses rekrutmen yang berliku.

Belum lagi bila kita sudah dalam kondisi berkeluarga yang memiliki banyak pertimbangan-pertimbangan lain yang terkait untuk memutuskan memiliki arah karir di luar negeri. Hal-hal yang terkait dengan lingkungan tinggal tujuan, lokasi yang berdekatan dengan fasilitas-fasilitas umum penunjang kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan sebagainya menjadi penting untuk direncanakan sebelumnya.

Dengan demikian tempo maupun rencana yang terkait dengan rentang waktu untuk memutuskan menekuni karir di Tiongkok sangatlah penting.

Hal lain yang berhubungan dengan posisi tawar kita sebagai orang asing adalah pengetahuan akan negara tempat kita berasal. Dengan pesatnya kemajuan industri dan bisnis di berbagai lini dan variasinya, entitas-entitas bisnis yang berasal dari Tiongkok memerlukan staf atau alokasi SDM guna mengidentifikasi dan melakukan perencanaan yang tepat terhadap pasar luar Tiongkok guna menjadikan bisnis mereka berhasil menembus pasar internasional.

#nfglobalhub

#nurulfikri

#studyabroad

#studytochina

#learnmandarin

#chineselanguage

#thinkglobal

#improveskill

#dayatawarkompetensi

#workinchina

#expatindonesia

#pengalamankerjaluarnegeri

#workabroad

#wholenewlevelchallenge

Leave a comment