Skenario 4 Selama di Tiongkok/Cina: Di Transportasi Umum

Ketika kita sedang menuju Tiongkok dengan menggunakan jasa penerbangan, kita mungkin akan melihat banyak dari penumpang orang Tiongkok yang bersikap agak berbeda dengan norma-norma umum yang dikenal. Seperti misalnya tidak berhati-hati ketika berjalan di lorong pesawat, memiringkan kursi dengan tiba-tiba dan agak kasar, ribut dan selalu berbicara dengan nada tinggi ketika kebanyakan penumpang beristirahat, atau melakukan hal-hal lain yang tidak biasa kita temui ketika melakukan penerbangan internasional lainnya. Untuk hal-hal seperti ini aku pikir tidak perlu untuk terlalu banyak bereaksi, karena orang-orang Tiongkok biasa untuk seperti itu. Ketika ada kejadian yang bisa dikatakan melanggar peraturan di dalam pesawat, misalnya, para pramugari/pramugara sudah terlatih dan akan menindak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kondisi lainnya ketika berada di transportasi umum dengan moda transportasi lainnya yang berupa bus, kereta bawah tanah, kereta cepat, dan lain-lain. Kondisi yang berbeda-beda bisa kita dapatkan di setiap moda transportasi yang berbeda pula. Namun ada satu hal yang memiliki kesamaan ketika kita sedang menggunakan transportasi umum yaitu gerak-gerik penumpang yang   bisa dibilang selalu terburu-buru. Terutama ketika ingin menaiki kendaraan transportasi umum, kita juga harus terbiasa dengan banyaknya orang atau penumpang alat transportasi umum.

Misalkan saja ketika kita ingin menaiki bus umum, bisa dibilang bahwa para calon penumpang dituntut untuk serba gesit. Tidak peduli laki-laki, perempuan, tua, dan muda semuanya dalam keadaan bergesa-gesa. Entah karena mereka selalu berada di dalam tenggat waktu akan terlambat atau itu memang kebiasaan dasar mereka. Sehingga akan banyak terjadi senggol-menyenggol, menyerobot antrian, dan berdesak-desakan dengan keadaan yang mungkin berbeda dari yang pernah kita alami. Terlebih lagi ketika waktu-waktu berangkat kerja dan pulang kerja, sarana transportasi umum akan sangat penuh sesak.

Untuk kebiasaan di tempat-tempat semacam stasiun, tempat pemberhentian bus, dan sebagainya aku merasa budaya mengantri kebanyakan orang sudah semakin baik. Pertama kali tiba di Tiongkok aku merasa kondisi yang ada tidak beraturan dan sesak-mendesak. Perubahan sikap dan perilaku ketika menggunakan transportasi umum dimungkinkan karena himbauan-himbauan mengenai adab yang baik dalam menggunakan transportasi umum terus digaungkan. Iklan-iklan layanan masyarakat mengenai hal ini juga sudah semakin banyak ditemukan, sehingga aku pikir pesan-pesan yang mereka sampaikan cukup diterima oleh masyarakat dengan baik.

Kepraktisan sarana dan prasarana transportasi umum juga membuat kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan transportasi umum kian meningkat. Aku tidak ingat persis kebijakan-kebiijakan mengenai pembatasan mobil atau kendaraan pribadi di jalan-jalan umum, namun sesungguhnya menggunakan transportasi umum semacam kereta bawah tanah (MTR) lebih nyaman dan waktu ketibaan kita dapat lebih terprediksi. Integrasi sarana transportasi antarmoda dan kepraktisan yang terhubung dengan penggunaan telepon genggam pintar juga mendukung kepraktisan untuk keperluan mobilitas sehari-hari.

Selain masalah kepraktisan, dapat aku katakan bahwa penataan sarana dan fasilitas-fasilitas penunjang transportasi umum di kota-kota di Tiongkok sudah sangat baik. Tidak akan kita dapati orang-orang yang mengamen, meminta-minta maupun melakukan hal-hal tidak wajar dan menganggu kenyamanan lainnya ketika kita berada di stasiun MTR. Bahkan di bus-bus umum antarkota tidak ada orang-orang yang mengamen sehingga membuat penumpang tidak nyaman. Bisa aku katakan bahwa Satpol PP (biasa disebut cheng-guan) di Tiongkok bekerja ekstra keras untuk mencegah gangguan-gangguan tersebut terjadi di fasilitas-fasilitas umum.

Namun mungkin ada pula beberapa hal yang kurang mengenakkan dalam menggunakan alat transportasi umum di Tiongkok. Seperti ketatnya prosedur pengamanan, banyaknya jumlah penumpang, terkadang juga ada orang-orang mabuk (di malam hari) yang muntah di dalam gerbong MTR, dan hal-hal lain yang terkadang kurang mengenakkan seluruh penumpang. Hal lain misalnya ketika kita sedang membaca buku dalam Bahasa Non-Mandarin, orang-orang yang ada di sebelah kita memiliki rasa penasaran yang tinggi dan ikut “membaca” apa yang sedang kita baca. Bahkan ketika aku sedang menulis tulisan ini di laptop yang biasa aku gunakan, mereka juga kepo untuk tahu dan berusaha menebak-nebak bahasa apa yang sedang aku gunakan dalam menulis.

Ada pula hal-hal lucu yang cukup menggelitik ketika kita berada di angkutan-angkutan umum. Salah satunya tidak jarang orang-orang berkomentar mengenai padatnya penumpang yang menggunakan alat transportasi umum. Mereka terkadang mengeluh seperti itu seakan-akan tidak menginginkan banyaknya populasi manusia di negara mereka, padahal faktanya memang populasi manusia di Tiongkok banyak sekali dan tidak ada pilihan lain selain berbagi alat transportasi umum yang sempit kepada orang-orang lain. Hal ini akan semakin terasa lucu ketika ada anak-anak kecil yang sedang bepergian bersama orang tua mereka dan protes mengenai banyaknya orang dan menanyakan alasan mengapa. Otomatis orang tua yang menemani mereka tidak dapat memberikan jawaban yang tepat dan membuat orang-orang di sekitar yang mendengar keluguan pertanyaan itu cukup tergelitik.

Hal terakhir mengenai sarana transportasi publik adalah mengenai aksesibilitas alat-alat transportasi publik bagi para difabel (penyandang cacat), lansia, dan orang-orang dengan kebutuhan khusus lainnya. Ketersediaan marka untuk tunanetra di jalan-jalan umum tersedia sangat baik dan terkoneksi dengan tempat-tempat seperti stasiun MRT, terminal bus, dan sebagainya; lift-lift tersedia pula di setiap stasiun kereta atau MTR untuk memudahkan para pengguna kursi roda; pada beberapa bus umum pun juga didapati memiliki fasilitas yang memudahkan para pengguna kursi roda untuk mengakses alat transportasi yang mereka butuhkan.

#nfglobalhub

#nurulfikri

#studyabroad

#studytochina

#learnmandarin

#chineselanguage

#thinkglobal

#improveskill

#dayatawarkompetensi

#traveltochina

#wisatakecina

#tiongkokcinasamasaja

#amazingchina

#explorechina

#wisatayangbeda

#halaltripcina

#seeingisbelieveing

Leave a comment