Serba-serbi Belajar Mandarin

Bahasa Mandarin sendiri memiliki beberapa keunikan-keunikan atau sisi kemudahannya tersendiri. Antara lain:

  1. Dapat dibilang unik karena Bahasa Mandarin itu tidak mengenal komposisi alfabetik, melainkan karakter/radikal yang dapat berdiri sendiri, diubah, atau digabungkan sehingga membentuk makna-makna baru.
  2. Karakter-karakter dalam Bahasa Mandarin itu sendiri lebih cenderung merupakan warisan budaya yang masih dipertahankan dengan mengidentifikasi suatu objek/predikat dengan mengasosiasikannya secara bentuk dan rupa.
  3. Dalam Bahasa Mandarin tidak mengenal perubahan tenses seperti yang dapat ditemukan pada Bahasa Inggris. Sehingga kita tidak perlu untuk mengingat banyaknya kosa kata akibat perubahan waktu. Penjelasan keterangan waktu terletak pada penggunaan kata-kata yang mengasosiasikan waktu, seperti: pada pagi hari, pada siang hari, saat ini, dahulu kala, dan sebagainya; yang sesungguhnya lebih familiar bagi kita pengguna Bahasa Indonesia.
  4. Secara grammar, Bahasa Mandarin sendiri tidak memiliki kerumitan seperti Bahasa Jepang yang secara struktur grammar dirasa berbeda. Untuk Bahasa Mandarin sendiri struktur grammar tidak jauh berbeda dengan yang kita kenal di Bahasa Indonesia. Cukup dengan menggabungkan Subyek, Predikat, Obyek, kita sudah bisa membentuk sebuah frase. Hanya saja poin perbedaannya ada pada peletakan Keterangan Waktu yang diletakkan di awal sebelum Subyek tergantung pada kebutuhan dari frase/kalimat yang dimaksud.

Namun, dapat disadari bahwa di Bahasa Mandarin ada beberapa tantangan yang dapat menjadi perhatian, seperti:

  1. Penggunaan 4 + 1 nada dalam intonasi. Penggunaan intonasi-intonasi ini bisa dibilang merupakan hal yang paling menantang bagi non-native speakers Bahasa Mandarin. 4 nada tersebut adalah 1) Nada datar, 2) Nada menanjak, 3) Nada mengayun/memantul, 4) Nada turun/menukik, dan 5) Nada netral. Penggunaan 4 intonasi utama itu akan menjadi cukup sulit terutama apabila ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang Tiongkok, maka kita akan merasa bahwa intonasi-intonasi tersebut tidak terlalu berlaku (karena kecepatan pelafalan kata).
  2. Banyaknya karakter/radikal dalam Bahasa Mandarin yang harus kita ingat. Sering kali juga kita akan tertukar mengingat kembali karakter Mandarin yang pernah kita pelajari karena kemiripan-kemiripan antara satu karakter dengan karakter lainnya. Namun hal ini tidak mengapa, asalkan kita dapat mengingat logika dasar dari pembentukan/penyusunan karakter tersebut.

 

#nfglobalhub

#nurulfikri

#studyabroad

#studytochina

#learnmandarin

#chineselanguage

#thinkglobal

#improveskill

#dayatawarkompetensi

Leave a comment