Dalam belajar Bahasa Mandarin, umumnya kita juga harus bisa memposisikan Bahasa Mandarin sebagai sebuah alat. Nah, untuk bisa menguasai sebuah alat, pastinya ada “manual” yang harus kita miliki dan pahami sebelum kita bisa menggunakan alat tersebut.
Bahasa Mandarin juga tidak ubahnya seperti bahasa-bahasa asing lainnya yang bukan merupakan bahasa Ibu kita. Sehingga diperlukan segenap proses pembelajaran, alokasi waktu yang konsisten, tutor/guru yang kompeten, dan lingkungan yang kondusif sehingga terjadi immersion yang membantu kita untuk bisa menyerap lebih baik lagi suatu bahasa asing yang sedang dipelajari.
Selain kita bisa merujuk pada sumber-sumber online, aplikasi-aplikasi di smartphone kita, software belajar Mandarin, kita juga tentu saja membutuhkan buku (selain buku paket belajar) untuk memperkuat proses belajar kita.
Buku-buku akan terus menjadi penting karena proses penyusunan sebuah buku sudah melewati berbagai macam tahapan dan proses seleksi yang cukup ketat dari naskah sampai paska-produksi. Sehingga, kalau kita bandingkan dengan sumber-sumber online yang notabenenya juga mungkin hanya sepotong-sepotong, sumber-sumber belajar dari buku (termasuk kamus) masih merupakan sesuatu yang harus kita lakukan.
Adapun jenis buku yang kita bisa dapatkan, selain buku paket, untuk bisa menambah kecepatan kita untuk memahami Bahasa Mandarin, kita bisa merujuk pada sumber-sumber lain. Dari banyak yang beredar, untuk rujukan Bahasa Mandarin, kita bisa melihat bahwa ada buku-buku yang tergolong sederhana, berseri, yang berupa flash card (untuk anak-anak), maupun kamus.
Untuk kisaran harga buku-buku Mandarin, itu pun bervariasi bergantung pada segmentasi konten nya. Buku-buku mandarin biasanya akan mulai dari harga 35.000 Rupiah untuk yang paling murah sampai 300.000 Rupiah untuk kamus tebal dan lengkap. Untuk edisi impor, maupun ditulis oleh penulis luar negeri, biasanya harga akan melambung diatas 300.000 Rupiah.
Adapun misalnya, harga buku di toko buku akan lebih tinggi daripada ketika kita belanja online, itu merupakan suatu yang lumrah. Kita bisa mengecek buku tersebut di toko buku, dan melihat apakah tersedia untuk dijual online di toko-toko online semacam BukuKita, Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain. Bahkan kita bisa membandingkan buku-buku yang dijual di satu toko online dan membandingkan harga-harga nya di toko online yang lain.
Untuk beberapa contoh link nya antara lain:
http://www.bukukita.com/searchresult.php?page=1&id=1&key=mandarin&match=2
https://www.tokopedia.com/search?st=product&q=mandarin&sc=8
Namun, balik lagi ke awal bahasan. Bahwasanya ketika kita sedang menjalani pendidikan/proses belajar Bahasa Mandarin, kita tentu akan memiliki materi-materi pokok yang datang dari pihak institusi atau tutor nya. Baik itu buku paket yang tebal-tebal atau sesederhana modul-modul yang tidak sampai 10 halaman. Ketebalan buku default yang kita gunakan bukanlah menjadi patokan. Hal tersebut akan kembali lagi kepada target, kejelasan konten, dan sistematika pengajaran Mandarin dari pihak institusi/tutor yang bersangkutan.
Selain buku paket atau modul utama, menggunakan buku-buku tambahan juga akan membuat kita menjadi tidak merasa bosan terhadap apa yang sedang kita pelajari. Sehingga kita akan lebih tertarik untuk secara konsisten mempelajari Mandarin, apalagi ketika kita membeli kamus-kamus bergambar yang menarik secara visual.
Tapi kembali lagi, hal yang terpenting adalah bagaimana kita konsisten dengan buku-buku tambahan yang kita beli untuk mendalami nya secara lanjut. Membeli banyak buku tambahan bukan berarti kita akan menjadi lebih pintar atau lebih cepat menguasai Mandarin, tetapi malah justru akan membebani kita karena buku-buku tersebut ditulis oleh penulis yang berbeda, punya pendekatan yang berbeda, dan tentu sudah kita beli dengan harga yang berbeda pula.
Oleh karena itu, kita bisa memulai untuk membeli buku pilihan dengan kamus terlebih dahulu seperti yang ada di dalam link ini:
Kamus memiliki peranan penting karena tidak semua Bahasa Mandarin yang akan kita pelajari bisa kita temukan di aplikasi smartphone atau Google Translate ataupun buku paket rujukan kita. Pasti ada saja bahasa-bahasa yang memang kita perlukan dan butuhkan, dan hanya ada di dalam kamus.
Selanjutnya, kita bisa menggunakan buku-buku belajar Mandarin sederhana, yang tidak terlalu besar atau tebal, seperti di link ini:
Hal ini dikarenakan kita bisa menggunakan waktu-waktu senggang ketika kita di kendaraan umum, di kafe menunggu teman, sepulang dari kantor, ketika istirahat siang di kampus atau kantor, dengan membawa buku-buku Mandarin yang penyajiannya sederhana saja.
Ataupun, untuk lebih membuat kita sendiri tertarik terhadap Mandarin secara visual, kita bisa membeli buku seperti di link ini:
Spesifik untuk buku ini, merupakan buku yang diterjemahkan dan dicetak dalam Bahasa Indonesia, yang berasal langsung dari Tiongkok/Cina. Ketika sebuah buku Mandarin ada logo Hanban (yang berwarna hijau), maka buku itu dapat dipastikan mengikuti materi yang berasal langsung dari Cina.
Buku-buku Mandarin spesifik seperti:
Mandarin untuk ketika berbelanja, atau
Mandarin untuk profesi sekretaris, dapat kita beli ketika kita memang benar-benar membutuhkannya saja. Karena toh buku-buku pelengkap ini merupakan suatu tambahan. Yang mana ketika kita menggunakan buku paket yang sudah ada di awal, kita juga nantinya akan bersinggungan dengan kosakata-kosakata yang banyak sekali.
Jadi ingat, sekali lagi, bukan mengenai banyak nya buku yang kita beli, tapi seberapa tekun dan disiplin kita mempelajari Bahasa Mandarin. 🙂
Jiayou..!
#nfglobalhub
#learningmandarin
#belajarcina
#belajarmandarin
#depok
#nurulfikri
#kursusmandarin
#tipsmemilihbukumandarin
#bukumandarin
#onlineshopping
#jiayou