Kisah Ayi Mu Ai Li dan Ayi Salimah

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Dua Nenek yang Rela Tempuh Perjalanan Puluhan Kilometer Tiap Hari ke Masjid

Ramadan ini, untuk pertama kalinya merasakan puasa di negeri Tiongkok sebulan penuh, selama ini saya selalu menghabiskan puasa di Aceh tempat asal saya.

Saya beruntung, disini saya bertemu dengan kedua ayi-ayi (panggilan sopan untuk perempuan lanjut usia) dalam bahasa Mandarin, mereka berdua asli Nanchang yakni Ayi Mu Ai Li dan Ayi Salimah.  Kali pertama bertemu mereka saat shalat Jumat 2011 silam, mereka adalah jamaah tetap Masjid Nanchang. Sewaktu Jumat saya ke masjid, mereka pasti ada dan dengan senyum menyambut saya, disertai sapaan Assalamualaikum. Ya, di Tiongkok yang menganut Mazhab Hanafi, jamaah perempuan juga melaksanakan shalat Jumat di masjid seperti jamaah laki-laki. Continue reading “Kisah Ayi Mu Ai Li dan Ayi Salimah”

Linxia, Si Mekah Kecil di Timur

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Linxia, Kota dengan Puluhan Masjid Serasa di Kampung Halaman

Sudah lama sekali tidak mendengar suara adzan langsung dari masjid. Dua tahun ini, kecuali sedang berada didalam masjid Xiamen, saya hampir tidak pernah mendengar suara adzan lain dari masjid. Biasanya hanya suara aplikasi adzan dari handphone atau laptop ketika jam tiba waktu sholat. Meski keduanya sama-sama alunan panggilan untuk menghadap Sang Kuasa, namun beda saja rasanya  mendengar yang asli dengan mendengar suara rekaman yang begitu-begitu saja. Kurang hidup. Continue reading “Linxia, Si Mekah Kecil di Timur”

Kekhidmatan Iedul Fitri di Tiongkok

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Dokumentasi kemeriahan dan kekhidmatan Iedul Fitri 1435H di salah satu sudut Kota Nanchang,Provinsi Jiangxi, Tiongkok.

“Karena dunia ini tidak sebesar jari kelingking”

Idul Fitri di Tiongkok, Pawai Takbir sebelum Sholat Ied di tengah Rindu akan Keluarga di Rumah

Gemuruh takbir memecah pagi yang masih sepi di sepanjang jalan Honggutan, Nanchang, tepatnya di jalan ke arah Masjid  Besar Nanchang, kota Nanchang Provinsi Jiangxi, Tiongkok pada Selasa, (29/7) kemarin. Continue reading “Kekhidmatan Iedul Fitri di Tiongkok”

Eksterior Masjid Niujie

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Tampak luar Masjid Niujie, salah satu masjid tertua di Kota Beijing. Dengan beberapa kali pemugaran bangunan dan pengecatan, setiap kali mengunjungi Masjid Niujie ini sungguh terasa perasaan yang cukup berbeda. Bayangkan semua nilai sejarah yang telah disaksikan oleh masjid ini walaupu ia tak bisa bicara ataupun bergerak. Nilai artistik nan religius terpadu dalam ukiran bentuk-bentuk disetiap sudut masjid.

11/8/14

Masjid Niujie Sang Saksi Bisu

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Bukan lama usia (1022 tahun) masjid ini yang menjadi soal. Masjid Niujie juga mencerminkan akulturasi kebudayaan antara nilai-nilai Islam yang notabenenya dari Timur Tengah di Tiongkok. Masjid-masjid di Tiongkok pada umumnya benar-benar merupakan sebuah ‘Islamic Center’, yang berarti banyak sekali kegiatan yang dilakukan di masjid, tidak terbatas pada ritual ibadah saja. Hal ini terbukti dengan banyak tersedianya ruang-ruangan yang tersebar di kompleks Masjid Niujie ini. Ada perpustakaan, ruang kantor, aula kecil, bahkan sampai bangunan kecil yang berisi tugu yang mengisahkan sejarah masjid ini, tentu saja dalam Bahasa Mandarin.

Sekilas melihat Masjid Niujie ini memang tidak jauh berbeda dari kelenteng. Apabila sama sekali tidak ada tulisan Arab atau tulisan Mandarin yang menandakan bahwa bangunan ini merupakan masjid, kompleks bangunan Masjid Niujie ini tidak ubahnya seperti kelenteng. Melihat interior masjid ini didominasi oleh warna merah, yang merupakan khas Tiongkok. dipadu dengan warna biru dan hijau di karpet masjid dan kuda-kuda bangunan masjid menambah keelokan Masjid Niujie.

Bentuk mimbar yang digunakan untuk khatib berkhutbah ketika shalat Jumat juga merupakan sesuatu yang sangat khas. Menggunakan atap kecil dan tangga, disertai ukiran-ukiran khas Tiongkok, Indahnya Masjid Niujie.

Masjid Niujie ini terletak di Kota Beijing. Selain merupakan tempat ibadah, sudah barang tentu masjid yang memiliki nilai sejarah yang tinggi ini dijadikan salah satu titik wisata favorit baik itu wisatawan muslim maupun non-muslim yang penasaran dengan keberadaan dan keindahan masjid ini.

Berikut ulasan Wikipedia mengenai Masjid Niujie ini https://en.wikipedia.org/wiki/Niujie_Mosque

11/8/14

Interior Masjid Raya Tianjin

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Ini adalah Masjid Raya Tianjin, begitu sederhananya bila diartikan dalam Bahasa Indonesia. Masjid ini terhitung cukup luas kurang lebih sama besar dengan Masjid Niujie. Masjid ini terletak di Kota Tianjin, kota yang berjarak sekitar 400 km dari Kota Beijing ke arah Tenggara.

Kesan pertama mengunjungi masjid ini adalah kebersihannya yang terjaga. Padahal umumnya di tempat-tempat umum di Tiongkok, karena ramainya orang, kesan pertama yang didapatkan adalah jorok dan kotor. Namun begitulah Islam, mengajarkan kita agar senantiasa menjaga kebersihan yang merupakan sebahagian dari iman seorang muslim.

Dengan pilar-pilar yang menambah kesan kekokohan masjid ini yang sudah berusia juga tidak jauh berbeda dengan Masjid Niujie. Mimbar khatib di dalam masjid sangatlah khas, dipadukan dengan penggunaan warna yang aduhai, siapa yang tidak jatuh cinta pada masjid-masjid di Tiongkok?

Tiongkok memiliki cita rasa desain interior yang sangat oriental, sangat khas Timur, dan dapat dibedakan dari cita rasa di negara-negara lainnya. Perpaduan warna merah yang khas dan warna-warna tanah seperti coklat tua, hitam, hijau tua, menambah kesan yang sangat membumi. Kelir warna emas di setiap kaligrafi dan Hanzi-hanzi yang tertulis di masjid ini menambahkan rasa spesial dari peruntukan masjid yang berfungsi tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sanctuary untuk sejenak menjauhkan diri dari hiruk-pikuk keseharian di luar sana.

Pada umumnya di masjid-masjid besar di Tiongkok memiliki semacam prasasti yang terbuat dari batu marmer/pualam utuh yang diukir sejarah singkat mengenai masjid tersebut. Ini merupakan contoh prasasti yang dimaksud di dalam kompleks Masjid Raya Tianjin.

11/8/14

Masjid Daowai di Harbin

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Masjid Daowai, yang merupakan sebuah representasi konstruksi megah bernuansa arsitektur Timur Tengah di Harbin, pertama kali dibangun pada tahun ke-23 (1897) Guangxu – Dinasti Qing (1644-1911). Masjid ini terbagi atas beberapa bangunan terpisah yang tersebar dalam satu area yaitu Gedung Timur, Gedung Barat dan Gedung Utama. Gedung-gedung tersebut selain berfungsi sebagai ruangan ibadah, juga ada yang digunakan sebagai ruangan wudhu, ruangan kantor, ruangan ibadah untuk wanita dan fasilitas lainnya. Bangunan utama dengan luas 426 meter persegi dan tinggi 13 meter dapat menampung sekitar 500 – 600 jama’ah. Continue reading “Masjid Daowai di Harbin”

Iedul Adha di Beijing

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Suasana kebersamaan yang dapat dirasakan dalam perayaan Iedul Adha tahun 2014 ini sangat dirasa menyenangkan. Ada beberapa hal yang patut disyukuri oleh kami bersama para mahasiswa Indonesia di Beijing. Pertama adalah kedatangan rekan-rekan baru kami mahasiswa muslim Indonesia di Kota Beijing. Terdapat lebih dari 15 orang rekan-rekan baru yang datang ke Beijing untuk menjalankan program perkuliahan bervariasi antara sarjana 1 dan sarjana 2. Continue reading “Iedul Adha di Beijing”

Iedul Adha di Kota Hangzhou

[Seri konten lawas migrasi dari blog silat-tiongkok.tumblr.com]

Suasana keceriaan rekan-rekan Lingkar Silaturahmi Tiongkok di Kota Hangzhou dalam perayaan Iedul Adha 1435 H. Kondisi kekerabatan/pertemanan sesama mahasiswa asing sangat terasa di Tiongkok. Acap kali kami melaksanakan kegiatan-kegiatan bersama dengan rekan-rekan dari negara-negara lain seperti Pakistan, Turki, Yaman, Somalia, dan sebagainya. Tak pelak, mereka pun ketularan narsis ikut berfoto dengan kami rombongan mahasiswa Indonesia. Salam. 5/10/14