Antara Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang

Sebagai orang yang lama belajar Bahasa Mandarin dan 5 tahun tinggal di Cina (Cina, China, Tiongkok, sama saja ya), aku rasa Bahasa Mandarin itu bukanlah bahasa yang paling sulit untuk dipelajari. Aku rasa Bahasa Mandarin dianggap sulit karena memiliki 汉子 Hanzi (dibaca: han-ze) yang sekali lihat rasanya rumit sekali untuk dipahami. Tapi tunggu, Bahasa Jepang kan juga pakai Kanji. Kanji itu dari mana sih sebenarnya? Well, kalau kita coba rajin sedikit saja untuk browsing online, maka kita akan tahu bahwa Kanji itu asalnya dari Hanzi Mandarin. Hemmmm. Continue reading “Antara Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang”

Tips Memilih Buku Mandarin

Dalam belajar Bahasa Mandarin, umumnya kita juga harus bisa memposisikan Bahasa Mandarin sebagai sebuah alat. Nah, untuk bisa menguasai sebuah alat, pastinya ada “manual” yang harus kita miliki dan pahami sebelum kita bisa menggunakan alat tersebut.

Bahasa Mandarin juga tidak ubahnya seperti bahasa-bahasa asing lainnya yang bukan merupakan bahasa Ibu kita. Sehingga diperlukan segenap proses pembelajaran, alokasi waktu yang konsisten, tutor/guru yang kompeten, dan lingkungan yang kondusif sehingga terjadi immersion yang membantu kita untuk bisa menyerap lebih baik lagi suatu bahasa asing yang sedang dipelajari. Continue reading “Tips Memilih Buku Mandarin”

Materi Belajar Bahasa Cina/Mandarin

Berikut dialog dalam Bahasa Mandarin yang terdiri dari beragam segmen/topik pembicaraan.

Di dalam Bahasa Mandarin, apalagi untuk percakapan, biasanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama mengenai pengucapannya. Seperti:

  1. Huruf e di pinyin Mandarin dibaca e dalam kata empat, bukan pada sate.
  2. Huruf q di pinyin Mandarin dibaca c untuk kita orang Indonesia.
  3. Sedangkan huruf c di pinyin Mandarin dibaca (t)s-; tapi bukan dibaca ‘tsa’ seperti pada pengejaan Bahasa Arab.
  4. Huruf h di pinyin Mandarin dibaca dengan sedikit kh-, seperti dalam khawatir. Jadi bukan dibaca seperti penggunaan h di harga.
  5. Huruf x di pinyin Mandarin dibaca ss-, seperti mendesis. Jadi bukan dibaca sh- seperti kebanyakan kesalahan pengucapan. X dalam pinyin Mandarin dibaca dengan pengucapan kering saja.
  6. Huruf z di pinyin Mandarin dibaca (t)z-. Jadi bukan dibaca seperti z pada zebra.
  7. Untuk penyebutan sh- pada pinyin Mandarin, dapat disebutkan dengan sy-, seperti pada syarat.
  8. Untuk penyebutan b- pada pinyin Mandarin, penyebutannya bisa menyesuaikan menjadi (p)b- ; seakan-akan ada huruf p nya sedikit sebelum kita melafalkan huruf b.
  9. Untuk penyebutan d- pada pinyin Mandarin, penyebutannya bisa menyesuaikan menjadi (t)d- ; seakan-akan ada huruf t nya sedikit sebelum kita melafalkan huruf d.
  10. Untuk penyebutan g- pada pinyin Mandarin, penyebutannya bisa menyesuaikan menjadi (k)g- ; seakan-akan ada huruf k nya sedikit sebelum kita melafalkan huruf g.

Kesalahan pelafalan pinyin yang sering kali terjadi, terutama karena kebiasaan lidah kita sebagai orang Indonesia adalah:

  1. Untuk orang-orang yang datang dari kawasan Sumut atau Timur, akan sukar membaca e seperti pada empat, tapi tetap membaca e pada sate. Padahal yang betul harusnya membaca pinyin dengan huruf e seperti di empat.
  2. Membaca huruf q seperti ‘kiu’ nya Bahasa Indonesia, atau mentok di ‘ka’, yang seharusnya dibaca c biasa saja tanpa kerumitan yang tidak perlu.
  3. Huruf c suka dibaca dengan ‘ch’, padahal itu salah. Untuk ch sudah ada di pinyin yang memang menggunakan ‘ch’ di dalamnya, seperti makan chifan 吃饭, kendaraan che 车, kasur chuang 床, dan lain sebagainya.
  4. Ketika ada huruf j pada pinyin dibaca c, ini salah dan sering sekali terjadi. Seperti jiayou, sering dibaca ‘ciayo’ harusnya ya dibacanya jiayou saja, walaupun memang ada aksen yang terdengar seperti c didepannya. Tapi di materi-materi tidak saya tambahkan c, karena nanti kebiasaan membaca j menjadi c betulan.
  5. Huruf z, karena orang Indonesia kita sering baca z menjadi j, seperti zebra dibaca JEBRA, hewan apa yang belang dan ada di kebun binatang, anak-anaaak? JEBRA BU GURUUUUU..! Nah, sehingga di atas saya jelaskan kalau z dibacanya ‘tz’, tidak murni z seperti di Bahasa Indonesia, karena nanti mentalnya jadi jet! Wkwk.
  6. Menggunakan pelafalan mentok yang biasa disimbolkan dengan apostrop (‘), ya apostrop tidak ada di pinyin, tapi di Bahasa Indonesia, Inggris dsb. Disadari atau tidak, karena di Bahasa Indonesia dominan kata memiliki akhir konsonan, maka kita terbiasa membuat mentok di ujung pengucapan. Sedangkan di Bahasa Mandarin dominan kata memiliki akhir vokal. Sehingga untuk men-switch kebiasaan memang agak susah. Sehingga kebiasaan membuat pelafalan yang mentok harus dikurangi sekuat tenaga. Karena kalau tidak, hal tersebut akan mempengaruhi nada. Pelafalan mentok itu diwajarkan ketika ada di nada 4 \ , namun apabila kita ketemu nada selain nada 4, tapi dilafalkannya mentok, ya kedengerannya akan ke nada 4 juga, which is salah dong.

 Selanjutnya, pada tulisan ini saya menggunakan 2 warna, yaitu merah dan biru untuk membantu pengucapan Bahasa Mandarin. Yang berwarna merah merupakan pinyin. Pinyin adalah transliterasi hanzi Mandarin ke dalam huruf latin. Pinyin ini akan selalu menjadi acuan baku dari pengucapan Bahasa Mandarin. Sedangkan yang berwarna biru  (saya sebut Jiandan) adalah pendekatan yang saya gunakan untuk mengajar sehingga untuk kita orang Indonesia tidak perlu lagi menebak-nebak cara membaca pinyin. Hal ini saya rasa cukup telak, karena mengajarkan pinyin berpotensi untuk kehilangan kemampuan untuk mengingat, dikarenakan butuh penyesuaian pengucapan kembali ketika membaca pinyin tadi.

Sedangkan tanda // adalah merupakan penanda penjedaan untuk ketika membaca suatu kalimat. Selain dengan melihat tanda //, untuk penjedaan bisa dari tanda-tanda baca seperti koma, titik, dan tanda tanya. Continue reading “Materi Belajar Bahasa Cina/Mandarin”

Frequently-asked Questions Mengenai Tes HSK (Tes Mandarin)

NFGH HSK xBanner

Sama seperti bahasa-bahasa lainnya, kalau kita sudah bisa berbicara, membaca, menulis, dan sebagainya, tentu saja untuk mengukur kebisaan kita atas skill bahasa yang kita miliki, kita harus bisa menempuh sebuah tes. Tidak peduli apakah kita percaya diri terhadap skill bahasa yang kita miliki, tapi kalau orang lain merasa bahwa kita tidak bisa, apa mau dikata. Apalagi kalau keperluan pengambilan tes adalah untuk hal-hal yang bersifat institusional seperti pendidikan dan pekerjaan.

Apalagi kalau berurusan dengan melanjutkan studi. Sebagai gambaran, kampus-kampus banyak mentapkan prasyarat pendaftaran pada level HSK IV sampai dengan HSK VI. Tidak jarang kampus-kampus atau sekolah-sekolah langsung meminta HSK VI yang harus dimiliki oleh siswa/pelamar sebelum mereka tiba di kampus tersebut. Tapi jangan salah, HSK ini tidak hanya diminta ketika kita ingin melanjutkan studi ke Cina/Tiongkok saja, tapi juga ke negara-negara lain. Misalkan ketika kita akan mengambil jurusan-jurusan yang berhubungan dengan Chinese studies, sudah banyak kampus di luar Cina yang meminta tes HSK juga sebagai syarat utama. Continue reading “Frequently-asked Questions Mengenai Tes HSK (Tes Mandarin)”

Frequently-asked Questions Studi ke Tiongkok/Cina (sama saja)

Sama seperti ketika kita berkeinginan untuk mengapply lanjut studi ke negara lain. Tiongkok merupakan negara yang juga menjadi destinasi studi. Jumlah mahasiswa/i Indonesia di yang mengenyam pendidikan di Tiongkok mencapai puncaknya pada tahun 2014 dimana jumlah mahasiswa mencapai 13.689 orang dari berbagai macam tingkatan, dan kategori program. Namun, jumlah ini menurut pada saat-saat ini yang diperkirakan hanya berjumlah 12 ribuan orang saja. Continue reading “Frequently-asked Questions Studi ke Tiongkok/Cina (sama saja)”

Brosur-brosur Ringkas Studi di Tiongkok dan Bahasa Mandarin

Berikut merupakan brosur-brosur informasi sederhana mengenai studi ke Tiongkok dan 1 lembar materi Mandarin sederhana.

Hal-hal yang dimasukkan adalah mengenai:

  1. Kenapa Studi ke Tiongkok
  2. China Top Universities
  3. 2 Lembaga Pemberi Beasiswa ke Tiongkok
  4. China General Quick Facts
  5. Kondisi Kehidupan di Tiongkok
  6. Logo-logo Halal di Tiongkok
  7. Survival Tips in China
  8. China Education Quick Facts
  9. Bagaimana Menentukan Tujuan Studi Luar Negeri
  10. Alur Berpikir Studi Luar Negeri
  11. Studi di Tiongkok Merupakan Rigth Decision
  12. Bagaimana Praktisnya Menentukan Studi ke Tiongkok

Semoga bermanfaat 🙂

#nfglobalhub

#nurulfikri

#learnmandarin

#chineselanguage

#studyabroad

#studyinchina

#kiatsuksesstudidiTiongkok

#pengalamanstudidiTiongkok

Serba-serbi Kuliah di Luar Negeri

Paling tidak kita harus tahu betul bahwa dalam melakukan suatu pendekatan untuk melihat hal-hal yang akan menjadi tolak ukur kemampuan kita, kita bisa lebih sistematis melihatnya. Terkesan rumit, tapi itulah yang terjadi ketika kita ingin menjadi individu yang dapat berkompetisi dengan orang-orang di seluruh dunia.

Paling tidak dalam ulasan ini ada 8 poin utama yang dibahas.

  1. Dorongan. Menemukan dorongan ini merupakan hal yang paling penting sebelum seseorang memutuskan untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri. Dorongan atau motivasi merupakan sesuatu yang lebih penting dibandingkan menjalani kehidupan ketika berada di luar negeri itu sendiri. Dengan motivasi yang kuat seseorang niscaya akan bisa melewati segala macam bentuk tantangan dan hambatan kehidupan proses studi di luar negeri dengan arah yang jelas dan hasil yang lebih maksimal.
  2. Tujuan. Dalam hal ini tujuan juga penting. Menentukan tujuan yang baik akan membawa seseorang ke dalam lingkungan yang baik pula. Dengan begitu studi ke luar negeri akan menjadi faktor pendukung utama yang klop dengan yang seseorang rancang untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Jangan sampai karena salah menentukan tujuan, kita akan menjadi bingung dan menghadapi misorientasi terhadap apa-apa yang akan kita lakukan di sana.
  3. Alat Tujuan. Alat tujuan di sini berarti kendaraan yang akan kita pakai untuk mencapai tujuan tersebut. Umumnya dibagi menjadi dua: beasiswa dan non-beasiswa. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
  4. Proses Pendaftaran. Dimana-mana Proses Pendaftaran untuk melanjutkan studi ke luar negeri adalah sama. Hanya saja mungkin ada beberapa tambahan terkait administratif persyaratan dan itu pun hanya untuk tujuan seperti Amerika Serikat. Selain itu proses pendaftaran yang perlu dilihat adalah sertifikat bahasa tertentu yang tentu saja kita butuhkan untuk melamar studi sesuai dengan kebutuhannya.
  5. Restu. Hal ini sebenarnya sering kali menjadi hambatan bagi sebagian besar orang Indonesia. Peran orang tua masing sangat dominan dalam menentukan arah dan langkah kehidupan seorang anak, walaupun misalkan anak tersebut sudah berusia lebih dari 18 tahun, tetapi seakan-akan cengkraman pengaruh orang tua tidak akan lepas sampai kapanpun. Tetapi, regardless. Orang tua di sini harus diposisikan juga sebagai pihak yang tidak tahun menahu apapun soal studi di luar negeri. Syukur-syukur bagi keluarga yang orang tua nya pernah mengenyam studi ke luar negeri dulunya, tapi bagi yang tidak, orang tua memiliki posisi sama awamnya dengan kita. Oleh karena itu persiapkanlah hal-hal yang dibutuhkan untuk sampai proses pendaftaran studi ke luar negeri dengan baik. Sehingga dengan demikian, proses permintaan restu ini dilakukan bukan di urutan pertama, tetapi ketika kita sudah siap dengan berbagai macam hal yang kita rasa perlu digunakan untuk meminta restu ke orang tua yang tidak tahu menahu tadi.
  6. Merespon Hasil. Dalam hidup ada positif dan ada negatif. Setiap hal memiliki masa-masa nya sendiri sehingga bisa menunjukkan kepada diri kita apakah kita memang memiliki kompeten yang sesuai atau tidak. Menghadapi respon negatif soal hasil pendaftaran kuliah ke luar negeri tidak perlu murung terlalu lama. Karena banyak sekali alternatif tujuan yang bisa kita dapatkan selain ke satu lokasi yang kita tuju sebelumnya.
  7. Persiapan Berangkat. Hal ini penting mengingat tidak semua orang pernah bepergian ke luar negeri. Otomatis ada hal-hal yang harus diperhatikan sebelum seseorang siap untuk pergi ke luar negeri, tidak hanya mengenai perbekalan yang harus dipersiapkan, tetapi juga hal-hal lain yang bersifat pengayaan pengetahuan sebelum tiba di negara tujuan.
  8. Di Negara Tujuan. Ketika tiba di negara tujuan, ini menjadi ujung dari keseluruhan alur studi ke luar negeri. Pada momen ini, kita harus bisa mengucapkan selamat kepada diri sendiri atas pencapaian yang telah kita lalui selama ini.

Demikian, semoga bermanfaat.

#nfglobalhub

#nurulfikri

#studyabroad

#studytochina

#chinascholarship

#restustudiluarnegeri