Black Myth Wu Kong

Di tulisan ini gue akan bahas soal BMW, tapi bukan merek mobil yaa. Black Myth: Wu Kong, merupakan sebuah fenomena yang menggebrak dunia gim dengan penjualan yang sudah mencapai 850 juta USD dari penjualannya di platform Steam. Kira-kira BWM yang ini, sudah terjual sebanyak 17,8 juta, dengan average playtime nya 27 jam! Luar biasa!

Gim ini dikabarkan juga laris manis sampai-sampai penjualannya mencapai 10 juta pembeli hanya dalam kurun waktu 3 hari! Ga ngotak bener ya!

Gim Sun Go Kong ini gue rasa sih adalah tren yang bagus untuk menyebarkan pengaruh Cina di dunia internasional, khususnya bisa masuk ke kalangan Gen Z tanpa perlu embel-embel politis dan lain sebagainya. Mindset nya sih memang harus berbeda ya, kalau ke Gen Z ya jangan terlalu serius soal diplomasi-diplomasi atau apalah, yang penting asyik dan bisa mengambil hati para pemain, cukup.

Yaa gue sampai saat ini juga belum main itu BMW, nanti deh ya, tunggu Steam Autumn Sale atau apa, ha ha ha. Harga nya masih lumayan meeen, RD2D aja udah diobral, ini BWM masih tinggi. Ya maklum lah baru rilis.

Continue reading “Black Myth Wu Kong”

Olimpiade Paris 2024 dan Performa Atlet Cina

Perhelatan Olimpiade tahun 2024 di Paris bisa dibilang merupakan perhelatan yang memang entah sebagai pertunjukan terakhirnya Presiden Macron atau bagaimana, namun memang banyak membuat publik global terperangah.

Tidak hanya karena Snoop Dogg yang ditunjuk menjadi pembawa Obor Olimpiade, tapi juga karena rentetan kejadian lain yang menimbulkan sensasi yang luar biasa pada pembukaan Olimpiade pada 27 Juli lalu. Secara mengejutkan Celine Dion tampil sebagai penampil di rangkaian pembuka. Celine Dion dikabarkan paling tidak sudah sejak tahun 2020 mengidap suatu penyakit langka yang disebut Stiff Person Sindrome, sehingga sudah beberapa tahun ia tidak tampil di publik untuk bernyanyi[1]. Namun, kehadiran Celine Dion dianggap sebagai sebuah comeback yang luar biasa di acara pembukaan tersebut.

Atau misalnya saja kontroversi kabaret yang melibatkan drag queen dan para penari yang dianggap melecehkan agama Kristiani karena membawakan parodi Perjamuan Terakhir[2].

Yaaaa gimana, namanya juga Barat, sendi-sendi peradabannya dibuat dari liberalisme dan kebebasan berpendapat tanpa batas. Masih pada inget dong tabloid Charlie Hebdo asal Perancis juga yang sering membuat karikatur Nabi Muhammad dulu.

Continue reading “Olimpiade Paris 2024 dan Performa Atlet Cina”

Penembakan Trump; Perbandingan Gun Violence di AS dan Cina

Tulisan ini merupakan script yang saya gunakan untuk mengisi konten di segmen Cha Guan, AsumsiCo https://www.youtube.com/@Asumsiasumsi/playlists, selamat menikmati.

Hanya ada 1 kemungkinan apabila Donald Trump tertembak tidak di bagian telinga pada kampanye 13 Juli 2024 yang lalu. Kemungkinan tersebut adalah timbulnya chaos dan huru-hara di seantero Amerika Serikat. Betapa tidak, Donald Trump merupakan sosok populis yang berasal dari Partai Republikan, yang juga mantan Presiden Amerika Serikat, yang juga memiliki fanbase sayap konservatif sangat besar.

Jangankan kita yang jauh secara geografis dari AS, publik AS di sana juga terperangah. Apalagi penembakan tersebut memakan korban tewas 1 orang, dan 2 orang terluka parah. Total ada 5 tembakan yang dilesatkan oleh Thomas Crooks, dan secara ajaib Trump bisa mengelak dari 3 tembakan yang trajectory tembakannya mengarah ke kepala, sebelum kemudian ia menunduk. Mungkin Trump memiliki maqom yang tinggi dibandingkan politisi lain di AS sana.

Bisa saja, Trump saat ini sudah dianggap wali oleh kalangan konservatif Amerika Serikat.

Continue reading “Penembakan Trump; Perbandingan Gun Violence di AS dan Cina”

Cina Punya The Great Firewall, Indonesia Juga Perlu?

Tulisan ini merupakan script yang saya gunakan untuk mengisi konten di segmen Cha Guan, AsumsiCo https://www.youtube.com/@Asumsiasumsi/playlists, selamat menikmati.

Kepada hacker-hacker baik yang dari dalam maupun dari luar negeri, plis lah, jangan serang negara kita lagi dong. Kita tuh capek. Kalau bisa jangan serang ya. Terima kasih atas perhatiannya.

Kira-kira begitu ya kalau kita terjemahkan request dari pemerintah terhadap kasus peretasan beberapa waktu lalu. Yang sampai-sampai bikin proses imigrasi di bandara Soekarno Hatta, dan puluhan layanan pemerintah untuk masyarakat luas harus terganggu secara sistem. Engga main-main, yang coba diretas adalah Pusat Data Nasional Sementara 2 yang berlokasi di Surabaya.

Wah, wah, perasaan masih bisa kita ingat ya yang dulu juga heboh kasus Bjorka yang nge-hack sana-sini, sampe-sampe bikin aparat kita kewalahan.

Apa itu artinya Indonesia sudah membutuhkan yang namanya Tembok Api atau Firewall raksasa seperti yang Cina punya?

Continue reading “Cina Punya The Great Firewall, Indonesia Juga Perlu?”

Cina ke Sisi Gelap Bulan, AS Sirik Ga Terima?

Dark Side of the Moon. Apakah sama gelapnya seperti sikap mantan lu terhadap elu? Ha ha ha.

Bukan. Ga ada hubungannya Dark Side of the Moon sama mantan-mantan lu yang segambreng itu. Dark Side of the Moon atau Far Side of the Moon atau Sisi Terjauh Bulan yang selama ini belum dieksplorasi, sudah mulai dieksplorasi oleh Cina. Salah satunya dengan meluncurkan roket Long March 5 pada 3 Mei 2024 lalu, yang membawa wahana antariksa Chang E-6. Cina menjadi satu-satunya negara yang mendaratkan wahana di sana.

Chang E-6 ini punya misi untuk berada di Kutub Selatan Bulan selama 53 hari, yang kemudian akan mengambil sampel, melakukan beberapa penelitian khusus, dan kembali ke Bumi setelah misi nya selesai[1].

Ternyata, tahukah rekan-rekan sekalian, di Dark Side of the Moon itu, Cina menemukan berkas-berkas kasus korupsi yang selama ini sedang diselidiki oleh para aparat dan penegak hukum kita, ada di sana semua.

Hahaha, kalau betulan begitu, Cina udah menang banyak ya punya data sensitif. Kebetulan ada nama-nama biduan yang ikut kena sawer juga ga tuh? Becanda dikit di opening, boleh dong.

Continue reading “Cina ke Sisi Gelap Bulan, AS Sirik Ga Terima?”

Industri Gim di Cina dan yang Indonesia Dapat Pelajari?

Ada artikel menarik nyelip di harian Kompas edisi 5 Juni kemarin. Isinya membahas soal sumber daya manusia dan industri gim dalam negeri. Analisis tulisannya juga disambung-sambungin dengan kesiapan SDM untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan lain sebagainya. Di dalam artikel itu, dijelaskan bahwa prediksinya nanti di tahun 2025 ada 192 juta orang Indonesia yang bermain gim, yang artinya itu merupakan volume pasar yang sangat besar, 70 persen dari populasi Indonesia. Wow!

Cuma, yang sangat disayangkan, 90% dari produk gim yang dimainkan adalah merupakan produk gim dari pengembang luar negeri[1], kehadiran produk gim hasil pengembangan dalam negeri dirasa belum maksimal.

Kalau begini jadinya, kedaulatan negara kita bisa dibilang sangat rendah di berbagai macam sisi. Developer dan gamers ga demo nih soal 90% produk gim asing?

Continue reading “Industri Gim di Cina dan yang Indonesia Dapat Pelajari?”

RRT Tidak Pernah Pindah Ibu Kota Negara?

Mumpung masih anget dan bisa dibilang masih permulaan pembahasan terkait perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur, gue akan coba bahas sedikit kenapa sih di Cina mereka ga pernah pindah Ibu Kota?

Ya, kalau dilihat urgensi nya semua bisa. Kalau tidak dipaksakan memang DKI Jakarta akan overload, penurunan permukaan air tanah, ancaman bencana alam, kemacetan, dan lain sebagainya.

Tapi kalo dari gue pribadi sebagai pengamat ekonomi asal-asalan, gue lebih tertarik kalau wacana nya itu adalah memindahkan kantor-kantor kementerian, ketimbang memindahkan Ibu Kota negara. Jumlah provinsi di indonesia kebetulan ga jauh beda dari jumlah kementerian atau lembaga negara di indonesia. Gue berpikir dengan demikian tanpa perlu repot-repot membangun infrastruktur secara terlalu masif, tapi tetap melakukan pemerataan ekonomi. Ya itu dari pemikiran gue aja ya. Continue reading “RRT Tidak Pernah Pindah Ibu Kota Negara?”

Bagaimana Kalau ada Pandemi ke 2?

Pandemi saat ini selain hal-hal yang berkaitan dengan kesedihan, rasa pilu yang mendalam, dan semua hal yang berkaitan dengan maut, tentu banyak sekali memberikan pelajaran kepada manusia akan banyak hal.

Agak amsyong kalau pada misalnya 10 tahun lagi atau 20 tahun lagi, yang mana saat kita masih hidup, ada pandemi virus atau bakteri lainnya yang kita tidak tau bisa-bisa muncul. Continue reading “Bagaimana Kalau ada Pandemi ke 2?”

Kenapa Saya Masih Menyebut Cina?

Alasannya sederhana.

Pertama, keputusan untuk perubahan dari kata ‘Cina’ atau ‘China’ menjadi Tiongkok di Bahasa Indonesia, itu adalah alasan politis. Alasan politis yang baik tentunya. Pada waktu itu keputusan diteken oleh Presiden SBY pada Kepres nomor 12 tahun 2014. Selain soal politis, supaya ada terlihat peleburan dan persatuan antara Tionghoa dan non-Tionghoa, serta Pemerintah dan masyarakat Tionghoa, juga hal itu dilakukan sebagai latar belakang psikososial yang sering menjadikan istilah ‘Cina’ sebagai sebutan yang tidak mengenakkan di tataran masyarakat akar rumput (https://nasional.kompas.com/read/2014/03/19/1458446/Presiden.SBY.Ganti.Istilah.China.Menjadi.Tionghoa.) Continue reading “Kenapa Saya Masih Menyebut Cina?”

Pilu Gelombang ke 2

Mengheningkan cipta untuk para keluarga, sanak, kerabat, famili, rekan, sejawat, sahabat, tetangga, dan sebagainya yang telah mendahului kita dikarenakan Covid-19.

Banyak dari kita yang menghadapi musim mudik di pertengahan Bulan Mei 2021 lalu sebagai perjumpaan terakhir dengan keluarga, dan orang-orang yang sudah kita dengar kabarnya hanya tinggal nama saja. Sebetulnya sudah terlambat kalau kita mau menyalah-nyalahkan orang-orang yang melakukan aktivitas mudik ketika ada pelarangan. Tentu mudik itu sendiri juga merupakan suatu kegiatan kultural yang multidimensi, dan tidak cukup hanya bermodalkan larangan, lantas orang-orang akan menuruti nya. Perlu memang adanya ketegasan yang luar biasa dan terukur sehingga musim mudik lalu bisa lebih kondusif. Saya dan keluarga juga tidak mudik, biasanya kami mudik ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Continue reading “Pilu Gelombang ke 2”