Komitmen Mengatasi Perubahan Iklim Cina, dan Indonesia

Dalam episode ke 18 Cha Guan yang rilis di bulan Juni 2022 yang lalu, kita sudah membahas terkait dengan bagaimana selama ini Cina “menebus” dosa lingkungan mereka. Namun tentu pembahasaan menebus dosa lingkungan ini hanya bisa menggambarkan bagaimana suatu negara dalam hal ini Cina, memperbaiki lingkungan alam mereka, atas kompensasi dari pesatnya pertumbuhan dan pembangunan yang mereka lakukan selama beberapa dekade belakangan.

Akumulasi dari abainya banyak negara maju yang kemudian merasa bersalah atas lingkungan alam yang sudah mereka rusak, adalah dengan meningkatnya efek rumah kaca dan pelepasan emisi karbon ke atmosfer, yang membuat ozon rusak, lebih banyak nya polusi di udara, yang membuat apa yang disebut dengan efek Albedo pada atmosfer bumi berkurang, sehingga suhu bumi mengalami peningkatan, dan kita mengenal apa yang disebut dengan pemanasan global.

Brrrr, sok tau bener ya gue ngomongin beginian, hahaha.

Cok kita bahas yang satu ini ya. Apa hubungannya sama Cina dan Tucker Carlson nih?

Continue reading “Komitmen Mengatasi Perubahan Iklim Cina, dan Indonesia”

Penembakan Trump; Perbandingan Gun Violence di AS dan Cina

Tulisan ini merupakan script yang saya gunakan untuk mengisi konten di segmen Cha Guan, AsumsiCo https://www.youtube.com/@Asumsiasumsi/playlists, selamat menikmati.

Hanya ada 1 kemungkinan apabila Donald Trump tertembak tidak di bagian telinga pada kampanye 13 Juli 2024 yang lalu. Kemungkinan tersebut adalah timbulnya chaos dan huru-hara di seantero Amerika Serikat. Betapa tidak, Donald Trump merupakan sosok populis yang berasal dari Partai Republikan, yang juga mantan Presiden Amerika Serikat, yang juga memiliki fanbase sayap konservatif sangat besar.

Jangankan kita yang jauh secara geografis dari AS, publik AS di sana juga terperangah. Apalagi penembakan tersebut memakan korban tewas 1 orang, dan 2 orang terluka parah. Total ada 5 tembakan yang dilesatkan oleh Thomas Crooks, dan secara ajaib Trump bisa mengelak dari 3 tembakan yang trajectory tembakannya mengarah ke kepala, sebelum kemudian ia menunduk. Mungkin Trump memiliki maqom yang tinggi dibandingkan politisi lain di AS sana.

Bisa saja, Trump saat ini sudah dianggap wali oleh kalangan konservatif Amerika Serikat.

Continue reading “Penembakan Trump; Perbandingan Gun Violence di AS dan Cina”

Cina Punya The Great Firewall, Indonesia Juga Perlu?

Tulisan ini merupakan script yang saya gunakan untuk mengisi konten di segmen Cha Guan, AsumsiCo https://www.youtube.com/@Asumsiasumsi/playlists, selamat menikmati.

Kepada hacker-hacker baik yang dari dalam maupun dari luar negeri, plis lah, jangan serang negara kita lagi dong. Kita tuh capek. Kalau bisa jangan serang ya. Terima kasih atas perhatiannya.

Kira-kira begitu ya kalau kita terjemahkan request dari pemerintah terhadap kasus peretasan beberapa waktu lalu. Yang sampai-sampai bikin proses imigrasi di bandara Soekarno Hatta, dan puluhan layanan pemerintah untuk masyarakat luas harus terganggu secara sistem. Engga main-main, yang coba diretas adalah Pusat Data Nasional Sementara 2 yang berlokasi di Surabaya.

Wah, wah, perasaan masih bisa kita ingat ya yang dulu juga heboh kasus Bjorka yang nge-hack sana-sini, sampe-sampe bikin aparat kita kewalahan.

Apa itu artinya Indonesia sudah membutuhkan yang namanya Tembok Api atau Firewall raksasa seperti yang Cina punya?

Continue reading “Cina Punya The Great Firewall, Indonesia Juga Perlu?”

Dunia Startup di Cina

Sejarah startup di Cina

    Konsep startup adalah salah satu yang telah berkembang dari waktu ke waktu, namun prinsip intinya tetap sama: menemukan peluang, mengambil risiko, dan menginvestasikan sumber daya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Meskipun istilah startup sendiri tidak muncul dalam Bahasa Inggris hingga akhir tahun 1970-an. Bentuk paling awal dari sebuah startup adalah bisnis kecil dan lazim pada awal-awal masa di Amerika Serikat. Bisnis kecil sangat penting untuk pertumbuhan negara, karena menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan besar. Salah satu contoh awal startup adalah bisnis percetakan yang dimiliki oleh Benjamin Franklins. Ia seorang pengusaha dan melihat peluang menghasilkan uang dengan mencetak buku, pamphlet, dan surat kabar. Saat kini, startup lebih sering diasosiasikan dengan bisnis berbasis teknologi yang menawarkan produk dan layanan inovatif, dengan tetap dengan prinsip dasar yang berlaku (Faster Capital, 2022). Menurut Martin (2016) terdapat empat gelombang perkembangan startup di Cina:

    Gelombang Pertama

    Startup pertama di Cina diawali pada tahun 1980-an dengan pengusaha yang tidak berpindidikan (hanya memiliki sedikit pendidikan formal) yang memulai bisnis mereka sendiri. CEO Haier Group, Zhang Ruimin tidak berkuliah semenjak Revolusi Budaya yang menutup banyak institusi pendidikan. Menyadari bahwa kualitas barang yang buruk menghambat pertumbuhan perusahaan, dia menunjukkan komitmennya terhadap produk berkualitas tinggi melalui penghancuran 76 kulkas yang rusak pada tahun 1984. Melalui pembentukan Qingdao Haier Group pada tahun 1991 dan reorganisasi sumber daya manusia menjadi 2.000 tim, Haier kini memiliki pangsa terbesar untuk white goods (barang elektronik: kulkas, mesin cuci, dll) dengan pendapatan $32,8 miliar pada tahun 2004.

    Pendiri Ren Zhengfei pensiun dari tantara (People’s Liberation Army) sebelum mendirikan Huawei di Shenzen. Ren terus menanamkan vitalitas, membangun struktur yang baik dalam perusahaannya. Ia juga tidak mementingkan diri sendiri dan hanya memiliki 1,4% saham perusahaan. Dan saat ini Huawei adalah eksportir swasta terbesar Cina dengan dua pertiga dari pendapatannya sebesar $39 miliar dari luar negeri. 

    Continue reading “Dunia Startup di Cina”

    Cina ke Sisi Gelap Bulan, AS Sirik Ga Terima?

    Dark Side of the Moon. Apakah sama gelapnya seperti sikap mantan lu terhadap elu? Ha ha ha.

    Bukan. Ga ada hubungannya Dark Side of the Moon sama mantan-mantan lu yang segambreng itu. Dark Side of the Moon atau Far Side of the Moon atau Sisi Terjauh Bulan yang selama ini belum dieksplorasi, sudah mulai dieksplorasi oleh Cina. Salah satunya dengan meluncurkan roket Long March 5 pada 3 Mei 2024 lalu, yang membawa wahana antariksa Chang E-6. Cina menjadi satu-satunya negara yang mendaratkan wahana di sana.

    Chang E-6 ini punya misi untuk berada di Kutub Selatan Bulan selama 53 hari, yang kemudian akan mengambil sampel, melakukan beberapa penelitian khusus, dan kembali ke Bumi setelah misi nya selesai[1].

    Ternyata, tahukah rekan-rekan sekalian, di Dark Side of the Moon itu, Cina menemukan berkas-berkas kasus korupsi yang selama ini sedang diselidiki oleh para aparat dan penegak hukum kita, ada di sana semua.

    Hahaha, kalau betulan begitu, Cina udah menang banyak ya punya data sensitif. Kebetulan ada nama-nama biduan yang ikut kena sawer juga ga tuh? Becanda dikit di opening, boleh dong.

    Continue reading “Cina ke Sisi Gelap Bulan, AS Sirik Ga Terima?”

    Industri Gim di Cina dan yang Indonesia Dapat Pelajari?

    Ada artikel menarik nyelip di harian Kompas edisi 5 Juni kemarin. Isinya membahas soal sumber daya manusia dan industri gim dalam negeri. Analisis tulisannya juga disambung-sambungin dengan kesiapan SDM untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan lain sebagainya. Di dalam artikel itu, dijelaskan bahwa prediksinya nanti di tahun 2025 ada 192 juta orang Indonesia yang bermain gim, yang artinya itu merupakan volume pasar yang sangat besar, 70 persen dari populasi Indonesia. Wow!

    Cuma, yang sangat disayangkan, 90% dari produk gim yang dimainkan adalah merupakan produk gim dari pengembang luar negeri[1], kehadiran produk gim hasil pengembangan dalam negeri dirasa belum maksimal.

    Kalau begini jadinya, kedaulatan negara kita bisa dibilang sangat rendah di berbagai macam sisi. Developer dan gamers ga demo nih soal 90% produk gim asing?

    Continue reading “Industri Gim di Cina dan yang Indonesia Dapat Pelajari?”

    Konflik Laut Cina Selatan di Depan Mata?

    Pada April – Mei 2024 kemarin, tepatnya tanggal 22 April sampai 10 Mei, tentara Amerika Serikat dan  Filipina melaksanakan latihan militer yang bernama Balikatan[1]. Uniknya, nama Balikatan sendiri berarti “bahu-membahu” dalam bahasa Filipina. Pada latihan militer itu, digadang-gadang merupakan latihan militer terbesar antara AS dan Filipina yang pernah ada. Tak kurang dari 16000 tentara yang kebanyakan merupakan marinir AS dan Filipina, serta tentara Angkatan Darat AS, juga berkisar 200 tentara Australia.

    Kalau begini posisinya, agak dejavu soal Perang Vietnam, di mana dulu AS mengirimkan lebih banyak tentara Angkatan Daratnya, ketimbang marinir. Tapi, ternyata, kalah kan mereka di Perang Vietnam? Apa mau mengulangi kesalahan yang sama dengan memanas-manasi LCS?

    Seakan tidak ada habisnya guyur bensin ke timbunan sekam yang memang sedang membara. Itu bukan peribahasa, bukan pula pantun. Tapi, itu lah kondisi riil yang kita semua musti waspada terhadap apa yang berpotensi terjadi di pekarangan rumah kita.

    Continue reading “Konflik Laut Cina Selatan di Depan Mata?”

    Apa yang Tersisa dari Generasi Muda Indonesia?

    Periode tahun 2025 ini bisa dibilang merupakan tahun yang kurang bagus bagi impresi atau kesan terhadap bagaimana kita bisa memproyeksikan generasi muda ke depan.

    Pada pertengahan Oktober 2025 lalu, di Lebak, Banten ada kasus guru menampar anak yang merokok di sekolah, catat, di sekolah. Kalau yang bersangkutan memang merupakan Bang Jago yang sudah mirip ‘Dilan dengan steroid’, silahkan saja dia merokok di tempat tongkrongannya dengan teman-temannya, di tempat dia menyambi kerja (kalau pun iya), atau di tempat lain dan jangan di dalam atau lingkungan sekolah.

    Pada September 2025 lalu juga begitu, di Prabumulih, Sumatera Selatan ada kasus guru yang menegur anak seorang pejabat setempat yang menyetir mobil ke sekolah. Lucu nya yang bersangkutan adalah perempuan. Yang notabenenya, seharusnya perempuan apalagi masih dalam usia sekolah, lebih penurut dan tidak begundal seperti layaknya laki-laki. Persoalan ini juga tentu terkait dengan gender, di mana secara umum ada perbedaan perlakuan dan cara berpikir antara laki-laki dan perempuan, apalagi masih terkategori sebagai anak sekolahan di Indonesia.

    Continue reading “Apa yang Tersisa dari Generasi Muda Indonesia?”

    Anies Baswedan Presiden, Cina Ketar-ketir?

    Kalau rekan-rekan semua pernah dengar soal meriam karbit di Pontianak, rekan-rekan juga tau bahwa meriam-meriam kayu dan bambu ukuran besar-besar itu hanya akan dipakai ketika menyambut Lebaran setiap tahun. Kalau tidak dipakai, meriam-meriam itu biasanya disimpan di dalam sungai supaya setiap tahun bisa dipakai lagi. Dengan momentum yang tepat, tradisi menyalakan meriam karbit di Pontianak akan membawa suasana yang syahdu dan dinanti-nanti oleh setiap orang di sana.

    Namun, penetapan Anies Baswedan ini nampaknya, paling engga menurut gue, momentum nya seakan terlalu terburu-buru. Betapa tidak, karena pada awalnya Partai Nasdem berencana mengumumkan Capres versi partai mereka di bulan November. Namun tanggal 3 Oktober kemarin agaknya kalau dianalogikan seperti meriam karbit tadi yang terkesan diangkat buru-buru, padahal Lebaran nya masih jauh. Alhasil sudah mulai muncul riak-riak di internal Partai Nasdem sendiri soal keputusan mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres mereka. Continue reading “Anies Baswedan Presiden, Cina Ketar-ketir?”

    RRT Tidak Pernah Pindah Ibu Kota Negara?

    Mumpung masih anget dan bisa dibilang masih permulaan pembahasan terkait perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur, gue akan coba bahas sedikit kenapa sih di Cina mereka ga pernah pindah Ibu Kota?

    Ya, kalau dilihat urgensi nya semua bisa. Kalau tidak dipaksakan memang DKI Jakarta akan overload, penurunan permukaan air tanah, ancaman bencana alam, kemacetan, dan lain sebagainya.

    Tapi kalo dari gue pribadi sebagai pengamat ekonomi asal-asalan, gue lebih tertarik kalau wacana nya itu adalah memindahkan kantor-kantor kementerian, ketimbang memindahkan Ibu Kota negara. Jumlah provinsi di indonesia kebetulan ga jauh beda dari jumlah kementerian atau lembaga negara di indonesia. Gue berpikir dengan demikian tanpa perlu repot-repot membangun infrastruktur secara terlalu masif, tapi tetap melakukan pemerataan ekonomi. Ya itu dari pemikiran gue aja ya. Continue reading “RRT Tidak Pernah Pindah Ibu Kota Negara?”