Skenario 8 Selama di Tiongkok/Cina: Di Kantor-kantor Pelayanan Publik

Kantor-kantor pelayanan publik seperti kantor pajak, kantor pembayaran keperluan sehari-hari, bank, dan kantor-kantor layanan administrasi lainnya merupakan tempat-tempat yang sudah disiapkan untuk melayani jutaan orang setiap harinya. Sehingga segala prosedur yang terkait dengan kepengurusan administratif telah memiliki prosedur-prosedur yang baku dan lebih tertata. Ketika kita ingin mengurus sesuatu, baiknya kita meminta tolong kepada rekan orang Tiongkok lokal untuk membantu kita menerjemahkan Bahasa Mandarin ke Bahasa Inggris. Umumnya hanya para staf di bank-bank yang lebih dominan dan memiliki kemungkinan lebih besar bahwa mereka bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Selain bank, aku pikir para staf yang bekerja di kantor-kantor layanan publik lainnya tidak bisa berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Continue reading “Skenario 8 Selama di Tiongkok/Cina: Di Kantor-kantor Pelayanan Publik”

Skenario 10 Selama di Tiongkok/Cina: Di Toilet Umum

Untuk sebagian kita, kebersihan toilet merupakan hal yang penting untuk diperhatikan ketika sedang berada di luar kota maupun berkunjung ke luar negeri. Namun aku pribadi tidak mengambil pusing mengenai kebersihan toilet ketika pergi ke tempat-tempat yang kita anggap asing. Aku pribadi pikir bahwa “standar” mengenai kebersihan yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain. Namun ketika kita memang sudah meniatkan untuk menjelajah daerah-daerah lain, kebersihan toilet tidak menjadi tujuan, namun tetap kepada tujuan utama kita bepergian yaitu memperluas wawasan kita akan sesuatu yang baru. Continue reading “Skenario 10 Selama di Tiongkok/Cina: Di Toilet Umum”

Skenario 11 Selama di Tiongkok/Cina: Mengenai Agama dan Tempat Ibadah

Di Tiongkok sendiri sepengalamanku mereka tidak mengidentifikasi agama sebagai sesuatu yang penting dan merupakan bagian dari kehidupan mereka secara umum. Dengan tidak adanya data mengenai status pemeluk agama-agama, aku pribadi juga hanya dapat mengira-ngira berapa banyak populasi pemeluk agama yang ada di Tiongkok. Ketika kita berbicara data dan populasi pemeluk agama, kita akan mendapatkan data yang berbeda-beda, sehingga tergantung dari preferensi masing-masing menginterpretasikan data-data yang ada tadi. Continue reading “Skenario 11 Selama di Tiongkok/Cina: Mengenai Agama dan Tempat Ibadah”

Skenario 12 Selama di Tiongkok/Cina: Di Museum atau Perpustakaan

Tiongkok merupakan negara yang terdiri dari suku-suku bangsa yang peradabannya telah eksis sejak lebih dari 3 ribu tahun yang lalu. Dengan begitu banyak sekali peninggalan-peninggalan yang berupa benda-benda dan kisah-kisah yang mereka harus jaga dan lestarikan guna diketahui dan dipahami oleh generasi penerus. Keberadaan museum-museum di kota-kota di Tiongkok menunjukkan betapa penjagaan terhadap nilai-nilai sejarah di setiap pengetahuan masyarakat senantiasa dijaga. Tidak hanya kota-kota dengan ukuran besar, namun nyaris semua kota dengan karakteristik urban memiliki museum di dalamnya. Continue reading “Skenario 12 Selama di Tiongkok/Cina: Di Museum atau Perpustakaan”

Persepsi Orang Tiongkok Mengenai Mengatasi Konflik atau Perselisihan

Di dalam kumulasi interaksi antarmanusia yang apalagi memiliki perbedaan budaya, potensi-potensi konflik maupun perselisihan pasti akan terjadi. Umumnya hal-hal yang berkenaan dengan kondisi yang tidak baik ini lebih dikarenakan masalah efektifitas berkomunikasi. Namun memang ada beberapa hal yang perlu kita cermati dalam mengelola potensi-potensi kesalahpahaman, perselisihan bahkan konflik dengan orang Tiongkok. Continue reading “Persepsi Orang Tiongkok Mengenai Mengatasi Konflik atau Perselisihan”

Persepsi Orang Tiongkok Mengenai Cinta dan Asmara

Menyangkut hal yang satu ini akan coba aku deskripsikan sesuai dengan apa yang aku ketahui. Banyaknya ragam jenis manusia yang memiliki latar belakang suku, pendidikan, keyakinan, dan pengalaman-pengalaman lain membuat orang-orang Tiongkok tidak memiliki “standar” yang sama untuk urusan cinta dan asmara. Namun memang ada beberapa hal dasar yang sudah turun temurun diwariskan oleh masyarakat Tiongkok mengenai konteks ini. Continue reading “Persepsi Orang Tiongkok Mengenai Cinta dan Asmara”

Persepsi Orang Tiongkok Mengenai Keluarga dan Negara

Aku bukanlah ahli tata negara, ahli makro-ekonomi, maupun ahli administrasi publik. Namun ketika kita tinggal di suatu tempat dalam waktu yang cukup lama, kita tentu akan banyak mendapatkan input mengenai apa-apa yang terjadi di sekitar kita. Terlepas dari ideologi dan sistem pemerintahan yang dianut, aku akan coba memberikan pandangan mengenai bagaimana orang Tiongkok memandang keluarga mereka dan kaitannya dengan negara. Continue reading “Persepsi Orang Tiongkok Mengenai Keluarga dan Negara”

Kesimpulan dan Penutup

 

Demikianlah sekelumit kesan-kesan dari pengalaman yang aku pribadi miliki selama berada di Tiongkok. Dengan segenap latar belakang sejarah, jumlah populasi, keragaman etnis, ragam tingkat pendidikan pada individu, menjadikan masyarakat Tiongkok cukup tidak mudah untuk dimengerti.

 

Namun, dari segala kompleksitas yang terkait dengan sosial, budaya, dan kemasyarakatan masyarakat lokal Tiongkok, sebagai orang asing kita harus menghormati dan berusaha untuk memahami nya. Adapun bila penjabaran dan pendapat yang aku sertakan dalam tulisan ini membuat pembaca menjadi antipati dan enggan untuk berkunjung atau berurusan dengan orang Tiongkok, itu merupakan urusan dan pilihan pribadi masing-masing. Hanya saja, seperti di awal tulisan, aku berusaha untuk menyampaikan hal-hal yang faktual terjadi di Tiongkok mengenai poin-poin yang telah disebutkan. Sehingga harapannya hal-hal yang terkait dengan paradigma awal, ekspektasi, dan asumsi-asumsi lain dapat paling tidak ter-kroscek dengan ulasan-ulasan di atas.

 

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.