Sebagai alumni Cina yang berkesempatan untuk mengenyam pendidikan D2 Bahasa Mandarin dan S2 Bisnis Internasional di Beijing, serta pengalaman kerja 1 tahun di Kota Tianjin, membuat saya agak terheran dengan kesimpulan awal bahwa kebijakan yang ditelurkan kedalam UU Omnibus ini dibuat untuk menggelar karpet merah yang lebih kinclong lagi bagi para investor asing. Otomatis masyarakat pasti menuding Cina dibalik ini semua. Padahal belum tentu. Jangan GR, Cina ga bego-bego amat. Banyak faktor yang tentu harus dipertimbangkan oleh suatu negara atau korporasi untuk meletakkan investasinya di tempat lain, khususnya di negara yang sejatinya tidak ramah terhadap etnisitas Cina.