Pahit Getir Pembangunan Ekonomi Cina

Tulisan ini merupakan script yang saya gunakan untuk mengisi konten di segmen Cha Guan, AsumsiCo https://www.youtube.com/@Asumsiasumsi/playlists, selamat menikmati.

Sebetulnya yang harusnya lebih takut kepada kami-kami ini alumni Cina, bukan orang-orang yang kesal dengan Cina. Kesal karena kenapa sih gue, basuki atau temen-temen gue yang lain ngebelain Cina terus. Sabar bro. Yang perlu khawatir adalah justru dari kedutaan Cina itu sendiri. Karena, bedanya gue dan temen-temen lulusan Cina dengan orang-orang yang cuma rame di medsos soal Cina, kita tau kok Cina luar dan dalam. Cuma emang beda spesialisasi aja. Ibarat kalo kita pernah pergi atau tinggal di suatu kota yang bukan tempat tinggal kita, kita bakal jadi tau kan baik dan jeleknya apa aja. Cuman masalah mau bilang apa engga nya aja kan. Continue reading “Pahit Getir Pembangunan Ekonomi Cina”

Bicara Cina, Bicara Budaya

Membicarakan mengenai Cina, memang tidak akan ada habisnya. Menilik balik sedari berakhirnya Dinasti Qing (1912), berdirinya Republik Cina (1912 – 1949), konflik dan perang-perang sipil (1927 – 1950), imperialis Jepang yang menjajahnya (1937 – 1945), sampai pada berdiri nya Republik Rakyat Cina–bersamaan pindahnya “Ibu Kota Republik Cina” ke Pulau Formosa (1949). Itu pun juga masih bisa dilanjutkan dengan keseruan membahas mengenai Revolusi Kebudayaan (1966), pemberlakuan Kebijakan Pembatasan 1-anak (1979), dan lain-lain. Hal-hal tersebut berlanjut hingga pada saat ini kita semua harus menerima kenyataan bahwa Cina merupakan negara tertinggi untuk GDP at PPP ranking (PwC, 2015) sejak tahun 2014. So, what did we miss? Continue reading “Bicara Cina, Bicara Budaya”